⚡ Mengapa Wayang Wong Termasuk Dalam Pertunjukan Drama Tari
JenisJenis Teater Nusantara - Seni Budaya Jenis Jenis Teather Nusantara , Posting hari ini adalah tentang Teater yaitu jenis jenis nya yang ada di indonesia. Artikel ini adalah artikel yang
WayangWong digolongkan ke dalam bentuk drama seni tari tradisional. Wayang Wong merupakan sebuah pertunjukan Wayang yang pelaku-pelakunya dimainkan oleh manusia. Pertunjukkan Wayang Orang tidak terlepas dari berbagai elemen antara lain gerak tari, kostum penari, irama gamelan, tembang, dialog hingga make up yang kesemuanya menyatu menjadi
LihatJuga. TRASNFORMASI CERITA PANJI DALAM PERTUNJUKAN DRAMA TARI WAYANG TOPÃ NG MALANG LAKON PANJI RÃ NI oleh: , Fitrotul Hikmah, et al. Terbitan: (2011) ; Telaah struktur pertunjukan wayang krucil dengan lakon "rabine aden Pulung Ondoyuko" di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek oleh Fitrotul Hikmah oleh: Hikmah, Fitrotul Terbitan: (2010)
KBRN Bandung : Perpaduan seni wayang wong (wayang orang) dengan sinematografi film, yang digelarkan ISBI Bandung bertajuk
aMj5. Learn about this topic in these articlessignificance as wayang In wayang…figures manipulated by rods; the wayang wong, a pantomime by live actors; and the wayang Krunchil, wooden puppets in low Moreuse of masks In mask Theatrical uses…in certain theatrical performances called wayang wong. These dance dramas developed from the shadow plays of the 18th century and are performed not only as amusement but as a safeguard against calamities. The stories are in part derived from ancient Sanskrit literature, especially the Hindu epics, although the Javanese later…Read More
Wayang Wong yang ditampilkan di Keraton Yogyakarta. Foto Wayang Wong dikenal sebagai salah satu pusaka milik Keraton Yogyakarta yang terkenal hingga manca negara. Wayang Wong sendiri diciptakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana Wong merupakan bentuk lambang dari nilai-nilai istana yang diciptakan oleh Sri Sultan HB I. Wayang Wong sendiri merupakan perubahan dari pertunjukan wayang pada umumnya yang menggunakan boneka Wong kemudian mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan Sri Sultan HB VII 1921-1939. Pada masa ini Wayang Wong dipentaskan dengan durasi Wong sebenarnya menjadi pertunjukan kesenian bagi kaum ningrat. Walaupun begitu, sekarang ini semua orang juga dapat menyaksikan pertunjukan ini dengan mematuhi adat tata cara Keraton zaman dahulu, penonton wanita diharuskan menggunakan kain pinjungan, yaitu kain penutup dada dan tanpa baju. Sementara itu, penonton pria biasanya akan bertelanjang dada. Namun sekarang ini penonton tetap bisa menyaksikan wayang wong dengan berpakaian seperti bentuk Pusaka Keraton Yogyakarta, pemeran dalam Wayang Wong dihadapkan dengan latihan insentif dan berat. Hal ini dikarenakan pemeran Wayang Wong harus mampu menjiwai karakter wayang sehingga tak heran jika pemeran Wayang Wong terkadang bersikap layaknya karakter wayang dalam kehidupan Wayang Wong sebenarnya hanya diadakan pada hari-hari tertentu yang berkaitan dengan raja dan istana. Walaupun begitu, adapun momen dilaksanakannya pertunjukan Wayang Wong sebagai bentuk penyajian estetis untuk Sultan dan tamu Wong dinilai sebagai produk kesenian elit tinggi karena berisi seni tari, seni drama, seni sastra, seni musik dan seni rupa. Oleh karena itu, pada mulanya Wayang Wong diperankan oleh putra, sanak saudara Sultan dan para Abdi wanita dalam Wayang Wong akan diperankan oleh laki-laki dengan watak yang halus. Hal ini dikarenakan adanya etika dan tata susila yang tidak memperbolehkan adanya pergaulan antara pria dan wanita sebelum umumnya lakon dalam Wayang Wong dibedakan menjadi dua, yaitu Lakon Pakem yang mengangkat kisah Mahabrata dan Ramayana serta Lakon Carangan yang mengangkat cerita fantasi atau improvisasi yang masih berkaitan dengan Lakon Pakem. Okty Setianingrum
Bali dikenal dengan obyek pariwisata, seni, dan budayanya yang menawan di seluruh dunia. Provinsi Bali memiliki pantai, gunung dan kesenian yang menjadi daya tarik wisata. Tarian daerah Bali juga resmi terpilih sebagai warisan budaya dunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa alias UNESCO. Mengutip laman pada sidang ke-10 yang dilaksanakan 2 Desember 2015 ditetapkan tiga genre tarian dari Bali ke dalam daftar UNESCO Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity Daftar Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan. Tiga genre tarian tersebut masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. Artinya, tarian daerah Bali diakui secara internasional. Untuk itu, masyarakat Indonesia diharapkan meningkatkan kesadaran untuk melestarikan budaya dan seni asli daerah. Tiga genre tarian Bali tersebut terdiri dari tarian sakral, tarian semi sakral, dan tarian hiburan. Tarian tradisional Bali memiliki ciri khas seperti penari laki-laki dan perempuan yang memakai kostum tradisional berwarna. Kostum tersebut dilengkapi motif bunga dan fauna. Nama Tarian Bali Sebagian besar tarian daerah Bali terinspirasi dari alam, tradisi masyarakat Bali dan agama. Berikut sembilan tarian Bali yang ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya 1. Sanghyang Dedari PAGELARAN TARI BALI KLASIK UNTUK PEMULIHAN PARIWISATA ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym/foc. Sanghyang Dedari masuk dalam genre tarian sakral atau tari sanghyang. Tarian Bali ini memperlihatkan penari dalam kondisi kesurupan. Sanghyang Dedari bertujuan mistis dan tidak ditampilkan di depan umum. Tujuan diadakan tari ini untuk melindungi desa dari wabah penyakit, bencana alam, dan bencana lainnya. Sanghyang Dedari adalah tari khas Bali peninggalan kebudayaan pra Hindu. Tarian ini dilakukan oleh dua orang gadis yang masih dianggap suci. Tari Sanghyang Dedari uniknya tidak diiringi alunan musik, melainkan oleh grup penyanyi yang menyanyikan lagu persembahan kepada dewa. 2. Rejang Rejang masuk dalam tarian Bali sakral. Tarian ini ditampilan ketika upacara keagaman yang diadakan di Pura Merajan atau Sanggah. Rejang tidak berkaitan dengan tempat atau komposisi penari pedum karang seperti tarian Bali lainnya. Tarian ini lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Ketika upacara adat Pengider Buana, para penari Rejang akan mengelilingi sajen mengikuti pradaksina. 3. Baris Upacara Tari Bali ini tidak memiliki lakon atau cerita. Baris upacara ditampilkan untuk ditunjukkan kepada Dewa Yadnya. Ketika upacara, tari Bali ini menjadi simbol Widyadara, Apsara sebagai pengawal Ida Berata. Baris upacara menjadi tarian untuk menyambut kedatangan para dewa. 4. Topeng Sidhakarya Tarian Bali ini tampilkan di akhir acara, sebagai tanda bahwa tari sakral telah selesai. Dalam upacara keagamaan tradisi hindu di Bali, Topeng Sidhakarya menjadi pelengkap acara. Tarian ini bertujuan untuk kesempurnaan dan kesuksesan sebuah yadnya. 5. Dramatari Gambuh Tarian Bali ini menjadi pengiring upacara di Pura. Dramatari Gambuh termasuk tari lakon tertua di tarian Bali. Para penari menggabungkan unsur seni, drama, musik, dialog, dan tembang. Dramatari Gambuh ditampilkan ketika upacara besar di Bali. 6. Dramatari Wayang Wong Tari ini merupakan perwujudan dari tarian cerita di Bali. Tarian ini perpaduan dari drama, musik, dan tari. Dramatari Wayang Wong termasuk cabang seni pertunjukan klasik. Tarian ini masuk kesatuan dari tari, tabuh, tembang, dan drama. Pertunjukan seni drama tarian Bali ini mengambil cerita Ramayana. 7. Legong Kraton Legong Kraton termasuk tari klasik yang menceritakan kisah zaman dahulu, seperti cerita Prabu Lasem yang diperankan tiga wanita muda. Salah satu penari berperan sebagai Condong dan lainnya menjadi Legong. 8. Barong Ket Barong adalah salah satu tarian peninggalan kebudayaan Pra-Hindu. Dalam bahasa Sansekerta, barong berasal dari kata bharwang atau beruang. Dalam kehidupan masyarakat Bali, beruang jarang dijumpai dan menjadi makhluk mitologi. Barong dianggap sebagai pelindung dan memiliki kekuatan gaib. Penari memakai topeng barong berwarna merah yang menjadi simbol Dewa Brahma. Ada yang memakai topeng warna hitam perwujudan Dewa Wisnu. Ada juga topeng putih yang menjadi simbol Dewa Iswara. Perbedaan barong dan barong ket terletak pada bentuk topengnya. Topeng barong berbentuk wajah manusia dan memiliki warna berbeda. Sedangkan topeng barong ket lebih menyerupai hewan. 9. Joged Bumbung Dinamakan Joged Bumbung karena tarian diiringi musik gamelan bumbung bamboo. Para penari awalnya menari sendiri yang disebut ngelembar. Setelah itu, para penari akan mencari pasangan seorang laki-laki yang dipilih dari penonton. Penari bisa berganti-ganti pasangan untuk menari. Tarian ini hampir sama dengan tari gandrung dari Banyuwangi. Tari Kecak TARI KECAK ULUWATU DIBUKA KEMBALI ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj. Meskipun tidak masuk dalam jajaran warisan budaya dunia menurut UNESCO, Tari Kecak termasuk tarian populer yang sering ditampilkan dihadapan wisatawan, sekaligus bagian dari obyek wisata. Tari Kecak menceritakan tentang Ramayana dengan penari utama adalah laki-laki. Di bagian belakang ada penari laki-laki yang duduk dan berbaris melingkar. Mereka akan menari sesuai irama dan menyeruat kata "cak" sambil mengangkat kedua lengan. Para lelaki yang menari ini menggambarkan peristiwa Ramayana, ketika barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Tari Kecak termasuk tarian ritual sanghyang atau tarian sakral.
mengapa wayang wong termasuk dalam pertunjukan drama tari