⚡ Tentukan Bilangan Oksidasi Tiap Atom Dari Ion Ion Berikut

Denganmemahami aturan di atas kita dapat menentukan bilangan oksidasi suatu atom dalam senyawa atau ion. Contoh Tentukan bilangan oksidasi Cl dalam CaCl2 Bilok Ca = +2 (aturan 3) (bilok Ca) + (2 x bilok Cl) = 0 2 + (2 x bilok Cl) = 0 bilok Cl = -1 Tentukan bilangan oksidasi S dalam H2SO 4 Bilok H = +1 (aturan 4) Bilok O = -2 (aturan 5) Untuktiap reaksi berikut, tentukan bilangan oksidasi atom berhuruf tebal. Untuk ion dan molekul poliatomik, bilangan oksidasi setiap atom didefinisikan sehingga jumlahnya sama dengan muatannya. Bilangan oksidasi O turun dari 0 ke -2. Jadi oksigen adalah oksidan. Di tahap kedua, bilangan oksidasi C berubah dari +2 ke +4, dan dengan Daritabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Bilangan oksidasi atom dalam unsur = nol Contoh: Bilangan oksidasi Al dan Cu adalah nol Jumlah bilangan oksidasi seluruh atom dalam senyawa = nol Contoh: Biloks H2SO4 = nol. Berarti, jumlah b.o atom H b.o atom S b.o atom O adalah nol Jumlah bilangan oksidasi seluruh atom dalam ion = muatan ion Berikutini bebrapa aturan yang dapat membantu menentukan bilangan oksidasi suatu atom. Aturan 1: Bilangan oksidasi atom dalam unsur bebas sama dengan 0 (nol) Contoh: bilok atom pada unsur Fe, Na, Cu, H 2 , Cl 2 , Br 2 , I 2 , O 2 = 0 Aturan 2: Bilangan oksidasi ion monoatom sama dengan muatan ionnya. Untukmenentukan bilangan oksidasi kita dapat menggunakan rumus Lewis. Perhatikan contoh reaksi redoks berikut ini. 2Na + 2Cl → 2Na+ + 2Cl- Lihat dalam sistem periodik unsur, unsur Na memiliki nomor atom 11, dengan konfigurasi elektron 2, 8, 1. hmdpug. Unduh PDF Unduh PDF Dalam kimia, istilah oksidasi dan reduksi merujuk pada reaksi-reaksi di mana sebuah atom atau sekumpulan atom, berurutan, kehilangan atau mendapat elektron. Bilangan oksidasi adalah bilangan yang ditetapkan pada atom atau sekumpulan atom yang membantu ahli kimia melacak banyaknya elektron yang tersedia untuk transfer dan jika reaktan yang diberikan teroksidasi atau tereduksi dalam sebuah rekasi. Proses penetapan bilangan oksidasi pada atom dapat beragam dari yang sangat mudah hingga yang cukup rumit, berdasarkan muatan dalam atom dan komposisi kimia dari molekul penyusunnya. Untuk membuat semuanya lebih rumit, beberapa atom memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi. Untungnya, penetapan bilangan oksidasi dilakukan dengan peraturan yang jelas dan mudah untuk diikuti, meskipun pengetahuan kimia dasar dan aljabar akan membuat penjelasan peraturan ini jauh lebih mudah. 1 Tentukan jika zat-zat dalam pertanyaan adalah unsur. Atom unsur bebas selalu memiliki bilangan oksidasi 0. Hal ini berlaku untuk atom-atom yang bentuk unsurnya terdiri dari atom tunggal, maupun atom-atom yang bentuk unsurnya diatomik atau poliatomik. Misalnya, baik Als maupun Cl2 memiliki bilangan oksidasi 0 karena keduanya merupakan bentuk unsur yang tidak terikat dengan unsur lain. Perhatikan bahwa bentuk unsur Belerang, S8, atau oktasulfur, meskipun tidak normal, juga memiliki bilangan oksidasi 0. 2 Tentukan jika zat-zat dalam pertanyaan adalah ion. Ion memiliki bilangan oksidasi yang sama dengan muatannya. Hal ini berlaku untuk ion-ion yang tidak terikat dengan unsur-unsur lain, maupun ion-ion yang merupakan bagian dari senyawa ionik. Misalnya, ion Cl- memiliki bilangan oksidasi -1. Ion Cl masih memiliki bilangan oksidasi -1 saat Cl merupakan bagian dari senyawa NaCl. Karena ion Na, secara definisi, memiliki muatan +1, kita tahu bahwa ion Cl memiliki muatan -1, sehingga bilangan oksidasinya tetap -1. 3 Ketahui bahwa ion logam mungkin memiliki beberapa bilangan oksidasi. Banyak unsur-unsur logam memiliki lebih dari satu muatan. Misalnya, logam Besi Fe dapat berupa ion dengan muatan +2 atau +3. [1] Muatan ion logam dan dengan demikian bilangan oksidasinya dapat ditentukan, baik dalam kaitannya dengan muatan atom-atom penyusun lain dalam senyawa, atau, saat ditulis dalam bentuk teks dengan notasi bilangan romawi seperti dalam kalimat, Ion besi III memiliki muatan +3.. Misalnya, ayo periksa senyawa yang mengandung ion logam aluminium. Senyawa AlCl3 memiliki muatan keseluruhan 0. Karena kita tahu bahwa ion Cl- memiliki muatan -1 dan ada 3 ion Cl- dalam senyawa, ion Al pasti memiliki muatan +3 sehingga jumlah muatan keseluruhan semua ion adalah 0. Dengan demikian, bilangan oksidasi Al adalah +3. 4 Tetapkan bilangan oksidasi -2 pada oksigen tanpa perkecualian. Dalam hampir semua kasus, atom oksigen memiliki bilangan oksidasi -2. Ada beberapa perkecualian dalam peraturan ini Saat oksigen berada dalam bentuk unsur O2, bilangan oksidasinya adalah 0, karena ini adalah peraturan untuk semua atom unsur. Saat oksigen merupakan bagian dari peroksida, bilangan oksidasinya adalah -1. Peroksida adalah kelas senyawa yang mengandung ikatan tunggal oksigen-oksigen atau anion peroksida O2-2. Misalnya, dalam molekul H2O2 hidrogen peroksida, oksigen memiliki bilangan oksidasi dan muatan -1. Juga, saat oksigen merupakan bagian dari superoksida, bilangan oksidasinya adalah -0,5. Saat oksigen terikat dengan fluor, bilangan oksidasinya adalah +2. Lihat peraturan Fluor di bawah ini untuk informasi lebih lanjut. Dalam O2F2, bilangan oksidasinya adalah +1. 5 Tetapkan bilangan oksidasi +1 untuk hidrogen tanpa perkecualian. Seperti oksigen, bilangan oksidasi hidrogen termasuk kasus khusus. Pada umumnya, Hidrogen memiliki bilangan oksidasi +1 kecuali, seperti di atas, dalam bentuk unsurnya, H2. Akan tetapi, dalam kasus senyawa khusus yang disebut hidrida, hidrogen memiliki bilangan oksidasi -1. Misalnya, dalam H2O, kita tahu bahwa hidrogen memiliki bilangan oksidasi +1 karena oksigen memiliki muatan -2 dan kita perlu membutuhkan muatan 2+1 untuk membuat muatan senyawanya nol. Akan tetapi, dalam natrium hidrida, NaH, hidrogen memiliki bilangan oksidasi -1 karena muatan ion memiliki muatan +1, dan agar jumlah muatan senyawa sama dengan nol, muatan hidrogen dan dengan demikian bilangan oksidasinya harus sama dengan -1. 6Fluor selalu memiliki bilangan oksidasi -1. Seperti yang ditulis di atas, bilangan oksidasi unsur-unsur tertentu dapat berbeda karena beberapa faktor ion logam, atom oksigen dalam peroksida, dll. Akan tetapi, Fluor, memiliki bilangan oksidasi -1, yang tidak pernah berubah. Hal ini karena fluor adalah unsur paling elektronegatif – dengan kata lain, fluor adalah unsur yang paling tidak mungkin menyerahkan elektron miliknya dan paling mungkin mengambil atom unsur lain. Dengan demikian, muatannya tidak berubah. 7 Buatlah bilangan oksidasi dalam senyawa sama dengan muatan senyawa. Bilangan oksidasi dari semua atom dalam senyawa harus berjumlah sama dengan muatan senyawa. Misalnya, jika sebuah senyawa tidak memiliki muatan, bilangan oksidasi dari setiap atomnya harus berjumlah nol; jika senyawanya adalah ion poliatomik dengan muatan -1, bilangan oksidasinya harus berjumlah -1, dst. Ini adalah cara yang baik untuk memeriksa pekerjaan Anda – jika bilangan oksidasi dalam senyawa tidak berjumlah sama dengan muatan senyawa Anda, Anda tahu bahwa Anda telah menetapkan satu bilangan oksidasi atau lebih yang salah. Iklan 1 Carilah atom-atom tanpa peraturan bilangan oksidasi. Beberapa atom tidak memiliki peraturan khusus tentang bilangan oksidasi. Jika atom Anda tidak muncul dalam peraturan di atas dan Anda tidak yakin besar muatannya misalnya, jika atom merupakan bagian dari senyawa yang lebih besar dan dengan demikian muatan masing-masing tidak ditunjukkan, Anda dapat mencari bilangan oksidasi atom dengan proses eliminasi. Pertama, Anda akan menentukan oksidasi dari semua atom dalam senyawa, kemudian Anda hanya menyelesaikan atom yang belum diketahui berdasarkan muatan total senyawa. Misalnya, dalam senyawa Na2SO4, muatan Belerang S belum diketahui – atom tidak dalam bentuk unsur, sehingga bilangan oksidasinya bukan 0, tetapi hanya itu yang kita ketahui. Ini adalah contoh yang baik untuk cara penentuan bilangan oksidasi aljabar ini. 2 Carilah bilangan oksidasi unsur-unsur lain yang sudah diketahui dalam senyawa. Menggunakan peraturan penetapan bilangan oksidasi, tetapkan bilangan-bilangan oksidasi atom-atom lain dalam senyawa. Hati-hati untuk kasus khusus seperti O, H, dll. Dalam Na2SO4, kita tahu bahwa, berdasarkan peraturan kita, ion Na memiliki muatan dan dengan demikian bilangan oksidasinya +1 dan atom oksigen memiliki bilangan oksidasi -2. 3 Kalikan banyaknya atom dengan bilangan oksidasinya. Sekarang, karena kita mengetahui bilangan oksidasi dari semua atom kita kecuali yang belum diketahui, kita harus mempertimbangkan fakta bahwa beberapa atom-atom ini mungkin muncul lebih dari sekali. Kalikan setiap koefisien bilangan setiap atom ditulis kecil di bawah setelah simbol kimia atom dalam senyawa dengan bilangan oksidasinya. Dalam Na2SO4, kita tahu bahwa ada 2 atom Na dan 4 atom O. Kita akan mengalikan 2 × +1, bilangan oksidasi Na, untuk mendapatkan jawaban 2, dan kita akan mengalikan 4 × -2 , bilangan oksidasi O, untuk mendapatkan jawaban -8. 4 Jumlahkan hasilnya. Menjumlahkan hasil dari perkalian Anda akan menghasilkan bilangan oksidasi senyawa tanpa menghitung bilangan oksidasi dari atom Anda yang belum diketahui bilangannya. Dalam contoh Na2SO4 kita, kita akan menjumlahkan 2 dengan -8 untuk mendapatkan -6. 5 Hitunglah bilangan oksidasi yang belum diketahui berdasarkan muatan senyawa. Sekarang, Anda memiliki semua yang Anda butuhkan untuk mencari bilangan oksidasi yang belum diketahui menggunakan aljabar sederhana. Buatlah persamaan jawaban Anda dalam langkah sebelumnya, ditambah dengan bilangan oksidasi yang belum diketahui sama dengan muatan keseluruhan senyawa. Dengan kata lain Jumlah bilangan oksidasi yang diketahui + bilangan oksidasi yang belum diketahui, yang dicari = muatan senyawa.Dalam contoh Na2SO4 kita, kita akan menyelesaikannya sebagai berikut Jumlah bilangan oksidasi yang diketahui + bilangan oksidasi yang belum diketahui, yang dicari = muatan senyawa -6 + S = 0 S = 0 + 6 S = 6. S memiliki bilangan oksidasi 6 dalam Na2SO4. Iklan Atom-atom dalam bentuk unsur selalu memiliki bilangan oksidasi 0. Ion monoatomik memiliki bilangan oksidasi setara dengan muatannya. Logam 1A dalam bentuk unsur, seperti hidrogen, litium, dan natrium, memiliki bilangan oksidasi +1; logam 2A dalam bentuk unsur, seperti magnesium dan kalsium, memiliki bilangan oksidasi +2. Baik hidrogen dan oksigen memiliki dua bilangan oksidasi berbeda yang mungkin bergantung pada ikatannya. Dalam senyawa, jumlah semua bilangan oksidasinya harus sama dengan 0. Jika ada ion yang memiliki 2 atom, misalnya, jumlah bilangan oksidasinya harus sama dengan muatan ionnya. Sangat membantu untuk mengetahui cara membaca tabel periodik unsur dan letak logam dan non logam. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Tabel periodik unsur Akses internet, buku paket kimia, atau keduanya Kertas, pena atau pensil Kalkulator Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Bilangan OksidasiBilangan oksidasi biloks didefinisikan sebagai jumlah muatan negatif dan positif dalam atom, yang secara tidak langsung menandakan jumlah elektron yang telah diterima atau diserahkan. Atom yang menerima elektron akan bertanda negatif, atom yang melepaskan elektron bertanda positif. Dalam bahasa Inggris, bilangan oksidassi adalah oxidation + dan - pada biloks ditulis sebelum angkanya, misalnya +2, atau +1; sedangkan pada muatan ditulis sesudah angkanya, misalnya 2+ atau 3+. Bilangan oksidasi menunjukkan besarnya muatan yang disumbangkan oleh atom atau unsur tersebut pada molekul atau ion yang oksidasi juga berguna untuk mengekspresikan persamaan reaksi setengah yang terjadi dalam reaksi oksidasi dan oksidasi sistematik; itu dipilih dari alternatif dekat untuk alasan pedagogis kimia deskriptif. Contohnya adalah keadaan oksidasi fosfor dalam HPOOH2 yang diambil secara nominal sebagai +3, sementara elektronegativitas Allen dari fosfor dan hidrogen menyarankan +5 oleh margin sempit yang membuat 2 alternatif hampir dan Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi BiloksCara menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion atau senyawanya mengikuti aturan-aturan sebagai berikut 1. Bilangan oksidasi unsur bebas berbentuk atom, atau molekul unsur adalah 0 nol.Unsur bebas berbentuk atom.’– Bilangan oksidasi C dalam C = 0– Bilangan oksidasi Ca dalam Ca = 0– Bilangan oksidasi Cu dalam Cu = 0– Bilangan oksidasi Na dalam Na = 0– Bilangan oksidasi Fe dalam Fe = 0– Bilangan oksidasi Al dalam Al = 0– Bilangan oksidasi Ne dalam Ne = 0Unsur bebas berbentuk molekul.– Bilangan oksidasi H dalam H2 = 0– Bilangan oksidasi O dalam O2 = 0– Bilangan oksidasi Cl dalam Cl2 = 0– Bilangan oksidasi P dalam P4 = 0– Bilangan oksidasi S dalam S8 = 02. Bilangan oksidasi logam dalam senyawa selalu logam golongan 1 sistem lama gol. IA Li, Na, K, Rb, Cs, Fr, bilangan oksidasinya +1.– Bilangan oksidasi K dalam KCl, KNO3, atau K2SO4 = +1Unsur logam golongan 2 sistem lama gol. IIA Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra, bilangan oksidasinya +2.– Bilangan oksidasi Mg dalam MgO, MgCl2, atau MgSO4 = +2Bilangan oksidasi unsur logam lain– Ag = +1– Cu = +1 dan +2– Hg = +1 dan +2– Au = +1 dan +3– Fe = +2 dan +33. Bilangan oksidasi ion monoatom 1 atom dan poliatom lebih dari 1 atom sama dengan muatan ionnya.’Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Ca2+, Al3+, Cl–, dan 02- berturut-turut +1,+2, +3, -1 dan oksidasi ion poliatom NH4+, SO42-, PO43- berturut-turut +1,-2, dan Bilangan oksidasi unsur golongan VIA O, S, Se, Te, Po pada senyawa biner adalah -2, dan unsur golongan VIIA F, Cl, Br, I, At pada senyawa biner adalah -1.’Bilangan oksidasi unsur S pada Na2S dan MgS adalah oksidasi unsur Cl pada NaCl, KCl, MgCl2, dan FeCl3 adalah Bilangan oksidasi unsur H pada senyawanya adalah +1.’Kecuali dalam hidrida senyawa hydrogen dengan logam, bilangan oksidasinya -1′Alasan dalam senyawa hidrida, hidrogen ada dalam bentuk ion hidrida, H–. Biloks dari ion seperti hidrida adalah sama dengan muatan ion, dalam hal ini adalah -1.’Bilangan oksidasi unsur H pada H2O, HCl, H2S, dan NH3 adalah + oksidasi unsur H pada NaH, CaH2, dan AlH3 adalah Bilangan oksidasi unsur O pada senyawanya adalah -2, kecuali ’1. Pada senyawa biner dengan F, bilangan oksidasinya adalah + Pada senyawa peroksida, seperti H2O2, Na2O2 dan BaO2 , bilangan oksidasinya adalah Pada senyawa superoksida, seperti KO2 dan NaO2, bilangan oksidasinya adalah -½ . Bilangan oksidasi unsur O pada H2O, KOH, H2SO4 dan Na3PO4 adalah Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa adalah 0 nol. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur pembentuk ion poliatom sama dengan muatan ion poliatomnya. Tabel Golongan OksidasiTabel periodik unsur kimiaGolongan IAH 1 Li 1 Na 1 K 1 Rb 1 Cs 1 Fr 1Golongan IIABe 2 Mg 2 Ca 2 Sr 2 Ba 2 Ra 2Golongan IIIAB 3 Al 3 Ga 3 In 3 Tl 3, 1Golongan IVAC 4, 2 Si 4 Ge 4 Sn 4, 2 Pb 4, 2Golongan VAN 3, 5, 4, 2 P 3, 5, 4 As 3, 5 Sb 3, 5 Bi 3, 5Golongan VI AO -2 S 2, 4, 6 Se -2, 4, 6 Te -2, 4, 6 Po 2, 4Golongan VII A HalogenF -1 Cl 1, 3, 5, 7 Br 1, 3, 5, 7 I 1, 5, 7 At 1, 3, 5, 7Golongan VIIIA Gas muliaHe 1 Ne 0 Ar 0 Kr 0 Xe 0 Rn 0Golongan I BCu 2, 1 Ag 1 Au 3, 1Golongan II BZn 2 Cd 2 Hg 2, 1Golongan III BSc 3 Y 3 La 3 Ac 3Golongan IV BTi 4, 3 Zr 4 Hf 4Golongan V BV 5, 4, 3, 2 Nb 5, 3 Ta 5Golongan VI BCr 6, 3, 2 Mo 6, 5, 4, 3, 2 W 6, 5, 4, 3, 2Golongan VII BMn 7, 6, 4, 3, 2 Tc 7 Re 7, 6, 4, 2, 1Golongan VIII BFe 2, 3 Ru 2, 3, 4, 6, 8 Os 2, 3, 4, 6, 8 Co 2, 3 Rh 2, 3, 4 Ir 2, 3, 4, 6 Ni 2, 3 Pd 2, 4 Pt 2, 4Contoh soal dan Jawaban Biloks1 Tentukan biloks atom unsur yaang dicetak tebal dalam senyawa berikutN2O5MnO4–Cr2O72-Na2S2O7Al2SO43JawabanBilangan yang oksidasi akan ditentukan, misalkan Muatan N2O5 = 2 x biloks N + 5 x biloks O0 = 2x x + 5 x -2 0 = 2x – 10 x = +5 Jadi, biloks atom N dalam senyawa N2O5 = +52. Muatan MnO4– = 1 x biloks Mn + 4 x biloks O-1 = 1 x x + 4 x -2 -1 = x – 8 x = +7 Jadi, biloks atom Mn dalam senyawa MnO4– = +73. Muatan Cr2O72- = 2 x biloks Cr + 7 x biloks O-2 = 2 x x + 7 x -2 -2 = 2x -14 x = +6 Jadi, biloks atomCr dalam senyawa Cr2O72- = +64. Muatan Na2S2O7 = 2 x biloks Na + 2 x biloks S + 7 x biloks O0 = 2 x +1 + 2 x x + 7 x -2 0 = 2 + 2x -14 x = +6 Jadi, biloks atom S dalam senyawa Na2S2O7 = +65. Muatan Al2SO43 = 2 x biloks Al + 3 x biloks S + 12 x biloks O0 = 2 x +3 + 3 x x + 12 x -2 0 = 6 + 3x -24 x = +6 Jadi, biloks atom S dalam senyawa Al2SO43 = + Tentukan BILOKS unsur yang digarisbawahi pada senyawa Fe2O3bilangan oksidasi O = –2 aturan c2 biloks Fe + 3 biloks O = 0 2 biloks Fe + 3–2 = 0 2 biloks Fe – 6 = 0 2 biloks Fe = +6 BiloksFe =+6/2 BiloksFe = +32 H2O2biloks H = +1 aturan b2 biloks H + 2 biloks O = 0 2+1 + 2 biloks O = 0 +2 + 2 biloks O = 0 2 biloks O = –2 biloks O = –13 MnO4–biloks O = –2 aturan cbiloks Mn + 4 biloks O = –1 aturan h biloks Mn + 4–2 = –1 biloks Mn – 8 = –1 biloks Mn = –1 + 8 biloks Mn = +73 Tentukan BILOKS N dalam ion NH4+!JawabJumlah bilangan oksidasi NH4+ = +1Jumlah bilangan oksidasi H = +1Maka⇒ N + 4 × H = 1⇒ N + 4 × 1 = 1⇒ N + 4 = 1⇒ N = 1 – 4⇒ N = −3Jadi, biloks N dalam NH4+ = – Contoh Soal Menentukan Bilangan Oksidasi Atom dalam Senyawa Ion. Tentukan biloks setiap atom dalam senyawa dan ion berikut NO2, ClO3– , NH4+.Penyelesaian Dalam NO2 • Biloks total molekul NO2 = 0 aturan d• Biloks O dalam NO2 = –2 aturan Biloks N dalam NO2 = {biloks N + 2biloks O = 0}Jadi, biloks N dalam NO2 = + ion ClO3– • Biloks total ion ClO3– = –1 aturan d• Biloks O dalam ClO3– = –2 aturan Biloks Cl dalam ClO3– = {biloks Cl + 3biloks O = –1}Jadi, biloks Cl dalam ClO3– = + ion NH4+ • Biloks ion NH4+ = +1 aturan d• Biloks H dalam NH4+ = +1 aturan Biloks N dalam NH4+ = {biloks N + 4biloks H= +1}Jadi, biloks N dalam NH4+ = – Tentukan BILOKS S dalam SO2!JawabJumlah BILOKS SO2 = 0Jumlah BILOKS O = -2Maka⇒ S + 2 × O = 0⇒ S + 2 × -2 = 0⇒ S + -4 = 0⇒ S = 0 + 4⇒ S = 4Maka, BILOKS S dalam SO2 adalah Menentukan BILOKS Atom dalam Senyawa Poliatom. Tentukan biloks atom-atom dalam Fe2SO3 Muatan ion dalam Fe2SO33 adalahFe3+ = 3+ dan SO3 2– = 2–Biloks Fe = +3 aturan 4Biloks total ion SO3 2– = –2 aturan 4Biloks O dalam SO3 2– = –2 aturan S dalam SO3 2– = {biloks S + 3 biloks O = –2}.Jadi, biloks S dalam SO3 2– = + Tentukan bilangan oksidasi Fe dalam Fe2O3!JawabJumlah bilangan oksidasi Fe2O3 = 0Jumlah bilangan oksidasi O = -2Maka⇒ 2 × F + 3 × O = 0⇒ 2 × F + 3 × -2 = 0⇒ 2 × F + -6 = 0⇒ 2 × F = 0 + 6⇒ 2 × F = 6⇒ F = 6/2⇒ F = 3Jadi, bilangan oksidasi F adalam Fe2O3 adalah Tentukan biloks N dalam NO2!JawabJumlah BILOKS NO2 = 0Jumlah BILOKS O = -2Maka⇒ N + 2 × O = 0⇒ N + 2 × -2 = 0⇒ N + -4 = 0⇒ N = +4Jadi, biloks N dalam NO2 = + Tentukan biloks Mn adalam MnO4−!JawabJumlah bilangan oksidasi MnO4− = −1Bilangan oksidasi O = −2Maka⇒ Mn + 4 × O = −1⇒ Mn + 4 × −2 = −1⇒ Mn + −8 = −1⇒ Mn = −1 + 8⇒ Mn = 7Jadi, biloks Mn dalam ion MnO4− adalah + Tentukan bilangan oksidasi S dalam SO3!JawabJumlah bilangan oksidasi SO3 = 0Jumlah bilangan oksidasi O = -2Maka⇒ S + 3 × O = 0⇒ S + 3 × -2 = 0⇒ S + -6 = 0⇒ S = 0 + 6⇒ S = 6Jadi, bilangan oksidasi S dalam SO3 adalah Tentukan biloks F dalam FeO!JawabJumlah BILOKS FeO = 0Jumlah BILOKS O = -2Maka⇒ F + 1 × O = 0⇒ F + 1 × -2 = 0⇒ F + -2 = 0⇒ F = 0 + 2⇒ F = 2Jadi, BILOKS F adalam FeO adalah Tentukan BILOKS Cl adalam ion ClO3−!JawabJumlah bilangan oksidasi ClO3− = −1Bilangan oksidasi O = -2Maka⇒ Cl + 3 × O = −1⇒ Cl + 3 × -2 = −1⇒ Cl + -6 = −1⇒ Cl = −1 + 6⇒ Cl = 5Jadi, biloks Cl dalam ClO3– = + Tentukan bilangan oksidasi O dalam H2O2!JawabJumlah BILOKS H2O2 = 0Bilangan oksidasi H = +1Maka⇒ 2 × H + 2 × O = 0⇒ 2 × 1 + 2 × O = 0⇒ 2 + 2 × O = 0⇒ 2 × O = −2⇒ O = −2/2⇒ O = −1Jadi, bilangan oksidasi O dalam H2O2 adalah Tentukan biloks S dalam ion SO42–!JawabJumlah bilangan oksidasi SO42– = −2Bilangan oksidasi O = −2Maka⇒ S + 4 × O = −2⇒ S + 4 × −2 = −2⇒ S + −8 = −2⇒ S = −2 + 8⇒ S = 6Jadi, biloks S dalam SO42– = + Tentukan biloks atom unsur dalam senyawa berikut iniN2O5MnO4–Cr2O72-Na2S2O7Al2SO43JawabBILOKS akan ditentukan, misalkan x1. Muatan N2O5 ialah sama dengan 2 x biloks N + 5 x biloks O0 = 2x x + 5 x -2 0 = 2x – 10 x = +5 Maka, biloks atom N dalam senyawa N2O5 adalah +52. Muatan MnO4– ialah 1 x biloks Mn + 4 x biloks O ialah-1 adalah 1 x x + 4 x -2 -1 adalah x – 8 x adalah +7 Maka, biloks atom Mn dalam senyawa MnO4– adalah +73. Muatan pada oksidasi Cr2O72- = 2 x biloks Cr + 7 x biloks O adalah-2 adalah 2 x x + 7 x -2 -2 adalah 2x -14 x adalah +6 Maka, biloks atomCr dalam senyawa Cr2O72- adalah +64. Muatan pada unsur Na2S2O7 = 2 x biloks Na + 2 x biloks S + 7 x biloks O, ialah0 = 2 x +1 + 2 x x + 7 x -2 0 = 2 + 2x -14 x = +6 Maka, biloks atom S dalam senyawa Na2S2O7 adalah +65. Muatan pada Al2SO43 = 2 x biloks Al + 3 x biloks S + 12 x biloks O, yaitu0 = 2 x +3 + 3 x x + 12 x -2 0 = 6 + 3x -24 x = +6 Maka, biloks atom S dalam senyawa Al2SO43 adalah + LainnyaReduktor dan Oksidator – Penjelasan, Contoh Soal dan JawabanPembakaran Kimia – Persamaan Kimia – Sempurna & Tak Sempurna dan Contoh Soal beserta JawabannyaTabel Periodik Lengkap Dengan Daftar Unsur Kimia Berdasarkan Nama, Warna dan JenisUnsur, Senyawa dan Campuran Kimia – Beserta Penjelasan & RumusRumus Fisika Alat optik Lup, Mikroskop, Teropong Bintang, Energi, Frekuensi, Gaya, Gerak, Getaran, Kalor, Massa jenis, Medan magnet, Mekanika fluida, Momen Inersia, Panjang gelombang, Pemuaian, Percepatan akselerasi, Radioaktif, Rangkaian listrik, Relativitas, Tekanan, Usaha Termodinamika, VektorBagaimana Albert Einstein mendapatkan rumus E=mc² ?Cara Menghentikan Penindasan BullyingCara menjaga keluarga Anda aman dari teroris – Ahli anti-teror menerbitkan panduan praktisApakah Anda Memerlukan Asuransi Jiwa? – Cara Memilih Asuransi Jiwa Untuk Pembeli Yang Pintar10 Cara Memotivasi Anak Untuk Belajar Agar Menjadi PintarDi Indonesia, HAN Hari Anak Nasional tanggal 23 JuliIbu Hamil Dan Bahaya Kafein – Sayur & Buah Yang Baik Pada Masa KehamilanDaftar Jenis Kanker Pemahaman Kanker, Mengenal Dasar-Dasar, Contoh Kanker, Bentuk, Klasifikasi, Sel dan Pemahaman Penyakit Kanker Lebih JelasPenyebab Dan Cara Mengatasi Iritasi Atau Lecet Akibat Pembalut WanitaSistem Reproduksi Manusia, Hewan dan TumbuhanCara Mengenal Karakter Orang Dari 5 Pertanyaan Berikut IniKepalan Tangan Menandakan Karakter Anda & Kepalan nomer berapa yang Anda miliki?Unduh / Download Aplikasi HP Pinter PandaiRespons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!HP AndroidHP iOS AppleSumber bacaan Chemguide, University of WaterlooPinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu” Quiz Matematika IPA Geografi & Sejarah Info Unik Lainnya Business & Marketing MODULPEMBELAJARANREDOKS1908076014Sitti Isra Fauzia M. TukwainPendidikan Kimia 4AKATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telahmemberikan kami kemudahan sehingga kami dapatmenyelesaikan maodul ini dengan tepat waktu. Tanpapertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggupuntuk menyelesaikan modul ini dengan baik. Shalawatserta salam semoga terlimpah curahkan kepada bagindatercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah swtatas limpahan nikmat Nya, sehingga penulis mampuuntuk menyelesaikan pembuatan modul dengan judul“Redoks”. Penulis tentu menyadari bahwa modul ini masihjauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapatkesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembacauntuk modul ini, supaya modul ini nantinya dapatmenjadi modul yang lebih baik lagi. Kemudian apabilaterdapat banyak kesalahan pada modul ini penulismohon maaf yang sebesar-besarnya. Sorong, 07 Maret 2021 penyusun 2DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL.................................................KATA PENGANTAR ..............................................2DAFTAR ISI...............................................................3BAB I PEMBAHASANA. Konsep Reaksi Redoks.........................................4B. Penyetaraan Reaksi Reduksi dan Oksidasi.......................................................13C. Reaksi Autoredoks....................................................22D. Sel Elektrokimia..................................................23E. Nilai-Nilai Dalam Islam.........................................25BAB II PENUTUPA. Glosarium...............................................................30B. Rangkuman.............................................................31C. Soal Latihan............................................................33DAFTAR PUSTAKA BAB I 3PEMBAHASAN A. Konsep Reaksi Redoks Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang berkenaan dengan interkonversi energi listrik dan energi kimia. Proses elektrokimia adalah reaksi redoks oksidasi-reduksi dimana dalam reaksi ini energi yang dilepas oleh reaski spontan diubah menjadi listrik atau dimana energi listrik digunakan agar reaksi yang nonspontan bisa terjadi Chang, 2004. Salah satu persamaan reaksi kimia adalah reaksi redoks. Persamaan reaksi menyatakan perubahan materi dalam suatu reaksi kimia. Dalam reaksi kimia, jumlah atom-atom sebelum reaksi sama dengan jumlah atom-atom sesudah reaksi. Untuk itu pada kegiatan pembelajaran ini diawali dengan pembahasan mengenai pengertian reaksi Pengertian Reaksi Redoks Reaksi redoks adalah reaksi yang terjadi perubahan bilangan oksidasi. Reaksi redoks mencakup reaksi reduksi dan oksidasi. Oksidasi reduksi seperti dua sisi dari selembar kertas, jadi 4tidak mungkin oksidasi atau reduksi berlangsungtanpa disertai lawannya. Bila zat menerima elektron,maka harus ada yang mendonorkan elektrontersebut. Dalam oksidasi reduksi, senyawa yangmenerima elektron dari lawannya disebut oksidanbahan pengoksidasi sebab lawannya akanteroksidasi. Lawan oksidan, yang mendonorkanelektron pada oksidan, disebut dengan reduktanbahan pereduksi karena lawannya oksidan reduksi adalah reaksi yang terjadipenurunan bilangan oksidasi melalui penangkapanelektron, contohnya Cu2+ aq + 2e → Cu sSedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang terjadipeningkatan bilangan oksidasi melalui pelepasanelektron, contohnya Zn s → Zn2+ aq + 2eDalam reaksi redoks, reaksi reduksi dan oksidasiterjadi secara simultan, maka reaksi diatas menjadi Cu2+ aq + Zn s → Cu s Zn2+ aq 5Gambar Kapal yang berkarat merupakan contoh reaksi redoks yang berlaku spontan Sumber Reaksi redoks sederhana dapat disetarakan dengan mudah tanpa metode khusus, akan tetapi untuk reaksi yang cukup kompleks, ada dua metode yang dapat digunakan untuk meyetarakannnya, yaitu a. Metode bilangan oksidasi, yang digunakan untuk reaksi yang berlangsung tanpa atau dalam air, dan memiliki persamaan reaksi lengkap bukan ionik.b. Metode setengah reaksi metode ion elektron, yang digunakan untuk reaksi yang berlangsung dalam air dan memiliki persamaan ionik. 6Jika suatu zat bergabung dengan oksigen akan terjadi reaksi oksidasi, seperti yang terjadi pada potongan apel dan kentang yang dibiarkan terbuka di udara. Oksigen di udara menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi dapat terjadi dengan cepat seperti pada reaksi pembakaran atau secara lambat seperti pada reaksi perkaratan besi berkarat. Pelepasan oksigen dari suatu reaktan yang mengandung oksigen dinamakan reduksi. Jika dalam suatu reaksi ada zat yang mengalami oksidasi dan ada zat yang mengalami reduksi maka reaksi ini disebut reaksi redoks Ningsih, 2013. Konsep reaksi oksidasi dan reduksi mengalami penyempurnaan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Urutan perkembangan konsep oksidasi reduksi, yaitu reaksi penerimaan dan pelepasan oksigen oksigen, kemudian reaksi penerimaan dan pelepasan elektron serta perubahan bilangan oksidasi .A. Konsep Redoks Sebagai Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Pelepasan dan penerimaan elektron mudah diketahui pada reaksi-reaksi ion, sedangkan pada 7reaksi-reaksi yang tidak melibatkan ion tidak tampak jelas zat yang melepaskan atau menerima elektron, sehingga konsep redoks diperluas lagi menjadi kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi suatu unsur adalah bilangan yang menunjukkan muatan yang diberikan oleh atom unsur tersebut pada molekul atau ion yang dibentuknya Ika & Sukismo, 2018. Bilangan Oksidasi menyatakan muatan yang dimiliki oleh atom seumpama elektron valensinya tertarik ke atom lain yang berikatan dengannya, yang memiliki keelektronegatifan lebih besar Luthfia, 2015, hal 144. Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi 1 Bilangan Oksidasi Unsur Bebas He, Ne, O2, Cl2, P4, S8, C, Fe, Na adalah nol 2 Bilangan oksidasi Hidrogen H dalam senyawa adalah +1, kecuali dalam hidrida logam NaH, MgH2 bilangan oksidasi hidrogen adalah -13 Bilangan oksidasi oksigen O dalam senyawa adalah -2, kecuali dalam OF2 bilangan oksidasi oksigen adalah +2, dan dalam peroksida H2O2, BaO2 bilangan oksidasi oksigen adalah -1 84 Bilangan oksidasi unsur golongan IA Li, Na, K, Rb, Cs dalam senyawa adalah +15 Bilangan oksidasi unsur golongan IIA Be, Mg, Ca, Sr, Ba dalam senyawa adalah +2 6 Bilangan oksidasi unsur golongan VIIA F, C, Br,I dalam senyawa biner adalah -1 7 Bilangan oksidasi unsur ion dalam ion monoatom sama dengan muatan ionnya 8 Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam senyawa adalah nol dan jumlah bilangan oksidasi semua atom dan ionpoliatom sama dengan muatan lainnya. Contoh Tentukan bilangan oksidasi tiap atom dalam senyawa atau ion berikut 1. KMnO4 2. SO42- Jawab 1. Bilangan oksidasi K dalam KMnO4 = +1 Bilangan oksidasi O dalam KMnO4 = -2 9Karena jumlah bilangan oksidasi dalam senyawaadalah nol maka1 × biloks K + 1 × biloks Mn + 4 × biloks O = 0 1 × 1 + 1 × biloks Mn + 4 × -2 = 01 + biloks Mn – 8 =0 Biloks Mn = +72. Bilangan oksidasi O dalam SO42- = 2Karena dalam jumlah bilangan oksidasi dalam ionpolitom sama dengan muatan ionnya maka1 × biloks S + 4 × biloks O = -2 1 × biloks S + 4 × -2 = -2Biloks S + -8 = -2 Biloks S = +6Berdasarkan konsep redoks sebagai kenaikan danpenurunan bilangan oksidasi, maka oksidasi danreduksi dapat diartikan sebagai berikut• Oksidasi adalah reaksi dimana terjadikenaikan bilangan oksidasi• Reduksi adalah reaksi dimana terjadipenurunan bilangan oksidasi 10ContohCuO + H2 Cu + H2O +1+2 Reduksi 0 0 OksidasiB. Penyetaraan Reaksi Reduksi dan Oksidasi Penyetaraan reaksi reduksi dan oksidasi dapat dilakukan melalui dua metode, yaitu metode setengan reaksi dan metode PBO Perubahan Bilangan Oksidasi. a. Metode Setengan Reaksi Dasar dari metode ini adalah jumlah elektron yang dilepaskan pada reaksi oksidasi dan reduksi sama. Untuk menyetarakan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi, perhatikan langkah- langkah berikut 1. Suasana Asam a Memisahkan reaksi reduksi dan oksidasi b Menyetarakan atom yang berubah bilangaan oksidanya c Melakukan penyetaraan atom O dan H dengan cara berikut. 11• Ruas yang kekurangan atom O ditambahkan senyawa H2O • Ruas yang kekurangan atom H ditambahka ion H+. d Menyetarakan muatan ion ruas kiri dan kanan, dengan cara berikut. • Pada reaksi oksidasi, ditambahkan elektron pada ruas kanan dengan jumlah yang sesuai • Pada reaksi reduksi, ditambahkan elektron pada ruas kiri dengan jumlah yang sesuai e Menyamakan jumlah elektron pada reaksi reduksi dan oksidasi dengan melakukan perkalian dengan faktor yang sesuai. f Menjumlahkan kedua reaksi2. Suasana Basa Langkah-langkah penyetaraan reaksi redoks pada suasana basa, sama dengan suasana asam. Hanya saja, kelebihan H+ pada akhir reaksi harus diubah menjadi bentuk H2O melalui penambahan ion OH pada kedua ruas, sebanyak jumlah H+ yang akan dinetralkan H+ + OH- = H2O. Jumlah OH- yang 12ditambahkan pada setiap ruas sama ini diakhiri dengan penyesuaian jumlah H2Odi ruas kiri dan ruas contoh berikut agar lebih reaksi redoks berikut Cr2O72-aq + Fe2+aq → Cr3+aq + Fe3+aq suasana asamLangkah 1 Memisahkan reaksi redoks menjadireaksi reduksi dan reaksi oksidasi Cr pada Cr2O72- = +6 sedangkanbilangan oksidasi pada Cr3+ = +3, berarti terjadireaksi reduksi. Fe mengalami reaksi oksidasi denganperubahan bilangan oksidasi dari +2 menjadi + Cr2O72- aq → Cr3+ aqOksidasi Fe2+aq → Fe3+aqLangkah 2 Setarakan masing-masing reaksi reduksi jumlah Cr di ruas kiri adalah 2,maka di ruas kanan ion Cr2+ diberi koefisien 2,sedangkan pada reaksi oksidasi jumlah Fe di ruas kiridan kanan sudah sama, maka tidak perlupenambahan koefisien. 13Reduksi Cr2O72- aq → 2 Cr3+aqOksidasi Fe2+ aq → Fe3+aqLangkah 3 Setarakan oksigen dan hidrogen+Disetarakan jumlah atom O terlebih dahulu,kemudian setarakan jumlah atom H. Pada reaksireduksi, jumlah atom O dalam Cr2O72- adalah 7,maka di ruas kanan perlu ditambah 7 7 H2O di ruas kanan menyebabkanjumlah atom H menjadi 14, maka di ruas kiri perluditambah 14 H+ suasana asam. Pada reaksioksidasi tidak terdapat atom O ataupun atom Cr2O72- aq + 14 H+ aq → 2 Cr3+aq + 7 H2OlOksidasi Fe2+aq → Fe3+aqLangkah 4 Setarakan muatan dengan caramenambahkan elektron pada ruas yang muatannyalebih reaksi reduksi jumlah muatan di ruas kiri adalah-2+14 = +12, sedangkan jumlah muatan di ruaskanan 2×+3 + 0 = +6. Disetarakan jumlahmuatannya dengan menambahkan 6 e- di ruas reaksi oksidasi jumlah muatan di ruas kiri = +2 14dan di ruas kanan = +3, maka di ruas kanan ditambah 1 e- Reduksi Cr2O72- aq + 14 H+ aq + 6 e¯→ 2 Cr3+aq + 7 H2Ol Oksidasi Fe2+aq → Fe3+aq + 1 e¯ Langkah 5 Samakan jumlah elektron pada setengah reaksi oksidasi dengan jumlah elektron pada setengah reaksi reduksi. Pada reaksi reduksi jumlah elektron =6 sedangkan pada reaksi oksidasi jumlah elektron =1, maka kalikan koefisien dari setengah reaksi oksidasi dengan 6 supaya jumlah elektron yang dibebaskan menjadi Cr2O72- aq + 14 H+ aq + 6 e- → 2 Cr3+aq + 7 H2O lOksidasi 6 Fe2+aq → 6 Fe3+aq + 6 e-Redoks Cr2O72- aq + 14 H+ aq + 6 Fe2+aq → 2 Cr3+aq + 7 H2O l + 6 Fe3+aq reaksi telah setara 2. MnO4- aq + C2O42- aq → MnO2s + CO2g dalam suasana basa Langkah 1 Memisahkan reaksi redoks menjadi reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Reduksi MnO4 ¯aq → MnO2 s Oksidasi C2O42- aq → CO2 g 15Langkah 2 Pada reaksi reduksi jumlah Mn di ruas kiridan di ruas kanan sudah pada reaksi oksidasi jumlah C di ruas kiri = 2dan di ruas kanan = 1 maka atom C di sebelah kanandiberi koefisien 2Reduksi MnO4-aq → MnO2 sOksidasi C2O42- aq →2 CO2 gLangkah 3 Disetarakan jumlah atom O terlebih dahulu,kemudian setarakan jumlah atom H. Pada reaksireduksi, jumlah atom O dalam MnO4- adalah 4sedangkan di ruas kanan jumlah atom O = 2, maka diruas kiri perlu ditambah 2 H2O. Penambahan 2 H2O diruas kiri menyebabkan jumlah atom H menjadi 4, makadi ruas kanan perlu ditambah 4 OH¯ dalam suasanabasa. Pada setengah reaksi oksidasi, jumlah atom Osudah MnO4-aq + 2 H2O l → MnO2 s + 4 OH¯aqOksidasi C2O42- aq →2 CO2 gLangkah 4 Pada reaksi reduksi jumlah muatan di ruaskiri adalah -1 + 0 = -1, sedangkan jumlah muatan diruas kanan 0 + 4 × -1= -4. Disetarakan jumlahmuatannya dengan menambahkan 3 e¯ di ruas kiri. 16Pada reaksi oksidasi jumlah muatan di ruas kiri = -2 dandi ruas kanan = 0, maka di ruas kanan ditambah 2 e¯.Reduksi MnO4-aq + 2 H2O l + 3 e¯ → MnO2 s + 4OH¯aqOksidasi C2O42- aq →2 CO2 g + 2 e¯Langkah 5 Pada reaksi reduksi jumlah elektron = 3sedangkan pada reaksi oksidasi jumlah elektron = 2,maka kalikan koefisien dari setengah reaksi reduksidengan 2 dan kalikan 3 pada setengah reaksi MnO4-aq + 2 H2O l + 3 e¯→ MnO2 s + 4 OH¯aqOksidasi C2O42- aq →2 CO2 g + 2 e¯ ×2 ×3Redoks 2 MnO4-aq + 4 H2O l + 3 C2O42- aq →2 MnO2 s + 8OH¯aq + 6CO2gb. Metode PBO Perubahan Bilangan Oksidasi Untuk menyetarakan reaksi redoks dengan metode bilangan oksidasi, kamu harus dapat menentukan bilangan oksidasi unsur yang terlibat dalam reaksi. Jika kamu sudah memahami cara menentukan bilangan oksidasi, kamu dapat 17menyetarakan reaksi redoks dengan dalam menyetarakanpersamaan reaksi redoks dengan metodebilangan oksidasi adalah seperti berikut1. Menentukan unsur-unsur yang mengalamiperubahan bilangan Memberi koefisien yang sesuai pada unsur-unsur yang mengalami perubahan jumlah penambahan bilanganoksidasi untuk reaksi oksidasi dan penurunanbilangan oksidasi untuk reaksi reduksi. Kalikanjumlah unsur yang terlibat dengan perubahan bilangan oksidasidengan memberi koefisien yang muatan dengan menambahkan H+dalam suasana asam dan OH- dalamsuasana basa.6. Setarakan jumlah atom H denganmenambahkan H2O. Kamu telah mempelajari dua metode untukmenyetarakan suatu persamaan reaksi. Kamu dapat 18memilih salah satu metode yang tepat dan mudahuntuk menyetarakan suatu persamaan memilih metode yang akan kamu gunakan,kamu perlu mencermati persamaan reaksi yang Reaksi AutoredoksReaksi autoredoks atau reaksidisproporsionasi adalah reaksi redoks dimanaspesi yang sama mengalami reaksi reduksi danoksidasi Cl2 g + 2 NaOH aq → NaCl aq +NaClO aq + H2O l -1 +1 0 Reduksi OksidasiPada reaksi tersebut Cl2 mengalami reduksimenjadi NaCl dan mengalami oksidasi menjadiNaClO. Elektrokimia Dalam elektrokimia dipelajari reaksi-reaksi yang disertai perpindahan elektron reaksi redoks. Pada proses ini, energi kimia diubah menjadi energi listrik atau sebaliknya. Reaksi reduksi oksidasi tertentu dapat menghasilkan arus listrik. Adapun pada kondisi lainnya, arus listrik dialirkan ke dalam larutan atau cairan zat kemudian akan terjadi perpindahan elektron yang menghasilkan reaksi kimia. Sel elektrokimia dibedakan atas a. Sel Volta/Sel Galvani b. Sel elektrolisis Persamaannya 1. Pada sel elektrokimia, baik sel Volta maupun sel elektrolisis digunakan elektrode, yaitu katode, anode, dan larutan elektrolit. 2. Reaksi yang terjadi pada sel elektrokimia adalah reaksi redoks, pada katode terjadi reduksi, sedangkan pada anode terjadi oksidasi 20Sumber Alessandro Volta 1745– 1827 lahir di Como, Libardy Italia. Pada 1774, Alesandro Volta menyandang gelar profesor di bidang Fisika di Royal School. Semasa mudanya, ia pernah menulis puisi tentang penemuannya yang menggembirakan. Bukunya yang pertama adalah De vi attractiva ignis electrici ac phaenomenis inde pendentibus. Semangatnya yang tinggi dalam mempelajari listrik telah membawanya pada suatu penemuan baterai listrik pada 1800. Reaksi redoks antara logam dan asam berlangsung spontan bergantung pada mudah atau sukarnya logam itu mengalami oksidasi kuat atau lemahnya sifat reduktor. Alessandro Volta melakukan eksperimen dan berhasil menyusun deret keaktifan logam atau deret potensial logam yang dikenal dengan deret K Ba Ca Na Mg Al Nu Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn H Cu Ag Hg Pt Au Semakin ke kiri suatu unsur dalam deret Volta, sifat reduktornya semakin kuat. Artinya, suatu unsur akan mampu mereduksi ion-ion unsur di sebelah kanannya, tetapi tidak mampu mereduksi ion-ion dari unsur di sebelah kirinya. 21E. Nilai-nilai Dalam Islam Allah SWT memberikan kepada manusia suatu proses yang sangat indah yaitu memberi dan menerima. Untuk berlangsungnya proses memberi dan menerima, maka diperlukan ada pihak yang memberi dan ada pihak yang menerima. Pihak yang memberi adalah pihak yang melepaskan sesuatu dan pihak yang menerima adalah pihak yang menerima sesuatu dari pemberi. Jika proses memberi berjalan, tetapi tidak ada pihak yang menerima, maka tidak akan terjadi. Upaya untuk meningkatkan kesadaran mengenai hubungan antara ilmu pengetahuan dan keislaman dalam al-Qur’an terus menerus dilaksanakan. Dalam hal ini, dunia terus berubah dari waktu ke waktu yang mengakibatkan sains dan teknologi menjadi maju yang diikuti dengan penemuan-penemuan yang belum sepenuhnya terpahami. maka perlu diimbangi dengan pola pikir manusia yang rasional, logis dan berpikir keilmiahan. 22Peristiwa menerima dan melepaskanmerupakan sunatullah yang pasti terjadi. Peristiwamenerima dan melepaskan elektron terjadi dalamreaksi redoks. Reaksi redoks merupakan gabungandari dua peristiwa yaitu reduksi atau menangkapatau menerima elektron dan oksidasi merupakanperistiwa oksidasi atau melepaskan elektron. Tidakmungkin di dalam reaksi redok hanya terjadipelepasan elektron tanpa terjadi penerimaanelektron atau sebaliknya Besi merupakan salah satu logam yangpaling banyak dijumpai di dalam kerak besi manusia dapat membina kekuatanbangsa dan negaranya, karena dari besi dibuatsegala alat perlengkapan pertahanan dankeamanan negeri. Salah satu penerapannya adalahbenteng besipada masa Iskandar benteng besi Iskandar pada pendirian benteng besi IskandarZulkarnain yang memuat nilai-nilai keislaman sertareaksi redoks dan elektrokimia. Berdasarkan hasilpenelitian dapat disimpulkan bahwa pendirian 23benteng besi tercantum dalam surat alKahfi ayat96-98 serta di dalamnya terdapat reaksi redoks danelektrokimia karena besi bersifat mudah mengalamikorosi. Dalam pembuatan benteng besi tersebut,Iskandar Zulkarnain menuangkan cairan tembagapada dinding besi agar tidak dapat dilubangi dandidaki oleh orang-orang Ya’juj dan Ma’juj. Haltersebut tenyata terbukti dengan adayaperlindungan besi dari korosi dengan menggunakanlogam lain yang kurang reaktif di banding besi. Ayat yang berkaitan dengan redoks yaitu ayat 25 ‫لَقَ ْد أَ ْر َس ْلنَا ُر ُسلَنَا ِبٱ ْلبَ ِي َٰنَ ِت َوأَن َز ْلنَا َمعَ ُه ُم ٱلْ ِك َٰتَ َب َوٱ ْل ِمي َزا َن‬‫ِليَقُو َم ٱلنَّا ُس ِبٱ ْل ِق ْس ِط ۖ َوأَن َز ْلنَا ٱ ْل َح ِديدَ ِفي ِه بَأْ ٌس َش ِديدٌ َو َم َٰنَ ِف ُع‬‫ِللنَّا ِس َو ِليَ ْعلَ َم ٱَّ َّللُ َمن يَن ُص ُرۥهُ َو ُر ُسلَهۥُ بِٱ ْلغَ ْي ِب ۚ ِإ َّن ٱََّّللَ قَ ِو ٌّى‬‫َع ِزي ٌز‬Artinya Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasulKami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telahKami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca 24keadilan supaya manusia dapat melaksanakankeadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanyaterdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagimanusia, supaya mereka mempergunakan besi itu dansupaya Allah mengetahui siapa yang menolongagamaNya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidakdilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi MahaPerkasa. Al-Hadid 25 25BAB II Penutup GlosariumElektrokimia cabang ilmu kimia yang berkenaan dengan interkonversi energi listrik dan energi istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi atom-atom dalam sebuah reaksi kimiaBesi unsur kimia dengan simbol Fe dan nomor atom 26Korosi kerusakan atau kehancuran material akibat adanya reaksi kimia disekitar lingkungannyaOksidasi Reaksi dimana terjadi kenaikan bilangan oksidasiReduksi Reaksi dimana terjadi penurunan bilanganoksidasiElektron Partikel Subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis sebagai e-Deret Volta Urutan Logam-logam berdasarkan kenaikan potensial elektrode standarnya 26Rangkuman1. Proses elektrokimia adalah reaksi redoks oksidasi-reduksi dimana dalam reaksi ini energi yang dilepas oleh reaski spontan diubah menjadi listrik atau dimana energi listrik digunakan agar reaksi yang nonspontan bisa terjadi2. Pelepasan oksigen dari suatu reaktan yang mengandung oksigen dinamakan reduksi. Jika dalam suatu reaksi ada zat yang mengalami oksidasi dan ada zat yang mengalami reduksi maka reaksi ini disebut reaksi redoks3. Ada dua metode yang dapat digunakan untuk meyetarakannnya, yaitu a. Metode bilangan oksidasi, yang digunakan untuk reaksi yang berlangsung tanpa atau dalam air, dan memiliki persamaan reaksi lengkap bukan ionik. b. Metode setengah reaksi metode ion elektron, yang digunakan untuk reaksi 27yang berlangsung dalam air dan memiliki persamaan ionik. 4. Reaksi autoredoks atau reaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks dimana spesi yang sama mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus 5. Alessandro Volta melakukan eksperimen dan berhasil menyusun deret keaktifan logam atau deret potensial logam yang dikenal dengan deret K Ba Ca Na Mg Al Nu Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn H Cu Ag Hg PtAu 28SOAL LATIHANI. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!1. Belerang mempunyai bilangan oksidasi paling tinggiterdapat pada senyawa... D. H2SA. HSO3-B. H2SO4 E. H2SO3C. SO22. Berikut ini adalah teori yang menjelaskan tentang redoks,kecuali...A. Penggabungan dan pelepasan oksigenB. Serah terima elektronC. Reduktor dan oksidatorD. Perubahan bilangan oksidasiE. Penggunaan bersama elektron3. Reaksi yang menyebabkan peningkatan bilangan oksidasiadalah...A. Cu2+ + 2e- → CuB. I2 + 2e- → 2I-C. BrO3- + 6H+ + 6e- → Br- + 3H2OD. Fe2+ → Fe3+ + eE. O2 + O → O3 294. Bilangan oksidasi S dalam ion SO42- adalah...A. +4 D. -4B. 0 E. +2C. +65. H2S dapat dioksidasi oleh KMnO4 menghasilkanK2SO4 dan MnO2. Dalam reaksi ini setiap mol H2Smelepaskan...A. 2 mol elektronB. 4 mol elektronC. 5 mol elektronD. 7 mol elektronE. 8 mol elektron6. Diketahui potensial standar untuk reaksi sel sepertiberikut. E0 = 0,63 voltPb2+ + Zn → Pb + Zn2+ E0 = 0,57 voltCu2+ + Pb → Cu + Pb2+Berdasarkan harga potensial sel di atas maka urutanketiga logam yang sesuai dengan urutan reduktoryang menurun yaitu...A. Zn, Cu, Pb D. Cu, Zn, PbB. Cu, Pb, Zn E. Pb, Zn, CuC. Zn, Pb, Cu 307. Logam yang dapat mencegah korosi pada besi yangditanam di dalam tanah adalah ....A. Cu D. NiB. Mg E. Sn C. Pb8. Pada reaksi Fe2O3 + 3CO → 2Fe + 3CO2 Oksidatorreaksi tersebut adalah...A. Fe2O3 D. CO2B. CO E. C C. Fe9. Pada reaksi Cu2+ + Zn → Cu + Zn2+Pernyataan yang benar yaitu...A. Zn sebagai oksidator, Cu sebagai reduktorB. Zn sebagai oksidator, Cu2+ sebagai reduktorC. Zn sebagai reduktor, Cu sebagai oksidatorD. Zn sebagai reduktor, Cu2+ sebagai oksidatorE. Zn2+ sebagai oksidator, Cu2+ sebagai reduktor10. Perhatikan persamaan reaksi berikut Cl2g + 2KOHaq → KClaq + KClOaq + H2Ol Bilangan oksidasi klor berubah dari…A. -1 menjadi +1 dan 0B. +1 menjadi -1 dan 0C. 0 menjadi -1 dan -2 31D. -2 menjadi 0 dan +1 E. 0 menjadi -1 dan +1II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar! 1. Setarakan reaksi berikut dengan metode bilangan oksidasi! a. Cr2O72_ + SO2 →Cr3+ + HSO4_ b. HNO3 + H2S → NO + S + H2O 2. Setarakan reaksi berikut dengan metode setengah reaksi! a. SO32- + CrO42-→ SO42-+ CrO42- b. ClO3-+ N2H4 → Cl¯ + NO + H2O 3. a. Jelaskan fungsi jembatan garam dalam sel elektrokimia! b. Jelaskan reaksi perkaratan besi! 4. Diketahui Zn2+aq Zns E° = -0,76 volt Ag+ aq Ags E° = +0,80 volt Tentukan a. elektrode yang berfungsi sebagai katode dan anode, b. besar potensial sel, c. diagram sel redoks! 325. Kita semua pasti mengenal batu baterai. Ketika kita menggunakan batu baterai tersebut, lama- kelamaan batu baterai itu tidak dapat digunakan lagi. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?Wisuda adalah impian setiap kita perlu berjuang semester demisemester untuk mewujudkannya. JanganPernah MengeluhMengumpulkan tugas itu adalah suatukeharusan, sedangkan nilai bagus itu hanyalahbonus Bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam mimpi" Andrea Hirata. 33Daftar Pustaka Alfa, Januar & Irwan, 2016. Buku Lengkap Cerdas Pintar Kimia SMA/MA, Jakarta Pena Mas Publisher Amallia, luthfia, 2015, Pengaruh Penggunaan Small Notes Pada Metode Preview Question Read Summarize Test PQRST Terhadap Hasil Belajar Materi Pokok Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi Siswa Kelas X SMAN 1 Kaliwungu , Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Negeri Semarang Semarang Astutik, Trining puji. dkk, 2017, Identifikasi Konsep Sukar Dan Kesalahan Konsep Reaksi Redoks, Jurnal Fakultas Teknik Kimia, UIN Antasarin Banjarmasin Banjarmasin Bukhari, 2017, Pendekatan Ilmu Fisika Dan Matematika Konsep Reaksi Oksidasi-Reduksi Redoks, Jurnal Dedikasi, Universitas Abulyatama AcehChang, Raymond, 2003, Kimia Dasar, Jakarta Erlangga Handayani & Tri P. 2006. Identifikasi Salah Konsep Reaksi Redoks dan Elektrokimia Siswa Kelas III SMAN 1 Trenggalek. Skripsi tidak diterbitkan. Malang jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Komarudin, Omang, 2010, Big Book Kimia SMA, Jakarta PT Kawah Media 34Kurniasari, Desi. dkk, 2019, Integrasi Nilai-NilaiKeislaman Pada Redoks dan ElektrokimaTerhadapRahasia Kekuatan Benteng Besi Iskandar Zulkarnain,IAIN Kudus Semarang Partana, Crys Fajar, 2009, Mari Belajar Kimia,Jakarta Pusat Perbukuan Putri, Profillia. dkk, 2016, Modul Paket KeahlianKimia Kesehatan Kelompok Kompetensi G Redoks danElektrokimia, Jakarta Rahayu, Iman, 2009, Praktis Belajar Kimia,Jakarta PT. Visindo Media Persada Ratna, Ika Stri. dkk. 2018. X-Press UN Kimia Program IPA. Jakarta Erlangga Ridwan Harahap, Muhammad. 2016. SelElektrokimia Karakteristik dan Aplikasi. Diaksestanggal 18 Maret 2021 dari Sukmanawati, Wening. 2009. Kimia Untuk SMAdan MA kelas XII. Jakarta PT. Sekawan Cipta Karya Suyanta. 2013. Reaksi Redoks Dan PGMP Kimia. Di akses tanggal 14 Maret 2021pukul dari 35Taufik. 2009. Dzulkarnain Dalam Al-Qur’ dipublikasikan. Universitas Islam Negeri SunanKalijaga Takeuchi, Yashito, 2006, Teks Pengantar Kimia,Tokyo permission of Iwanami Shoten diakses pada 15 Maret 2021pukul diakses pada 20 Maret 2021 pukul file///C/Users/Owner/Downloads/REDOKS%20DAN%20ELEKTROKIMIA%20Contoh%201.pdfdiakses pada 17 Maret 2021 pukul 36BIODATA PENULIS Penulis dilahirkan di Sorong, Papua Barat 18 Oktober 2000. Penulis yang biasa dipanggil dengan nama “Isra/Icha” ini memiliki nama lengkap Sitti Isra Fauzia Mangalan Arnina Tukwain. Penulis merupakan anak ketiga dari enam bersaudara dengan kedua orang tua yakni bapak Munzir Tukwain dan ibu Nurjana Rabuka. Penulis pada tahun 2007tmenempuh Pendidikan formal yaitu di SD Inpres 01 dankemudian pada tahun 2013 dilanjukan ke jenjang pertamadi MTS Negeri Model Kota Sorong. Lalu pada tahun 2016penulis meneruskan pendidikan di MAN Kota Sorong PapuaBarat. Kemudian pada tahun 2019 penulis terdaftar di salahsatu Universitas islam yaitu di UIN Walisongo Semarangpada Fakultas Sains dan Teknologi di prodi kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas terselesaikannya modul yang berjudul“Redoks”. 37

tentukan bilangan oksidasi tiap atom dari ion ion berikut